Rabu, 12 Oktober 2016

Menuju Green Campus


Bercak Hitam
Green Campus

Kebijakan green campus merupakan salah satu kebijakan kampus Institut Pertanian Bogor agar memiliki kampus yang memiliki komitmen tinggi dalam membangun budaya peningkatan efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan peningkatan kualitas lingkungan dengan mendidik untuk menciptakan hidup sehat dan lingkungan belajar yang kondusif secara bekelanjutan. Sasaran dari kebijakan green campus sendiri adalah Terwujudnya Kampus IPB ramah lingkungan, yang kondusif bagi proses pembelajaran sukses, serta aman dan nyaman. Tidak hanya memiliki sasaran tetapi kebijakan ini juga memilki beberapa tujuan yaitu mengembangkan perilaku sivitas akademika yang berwawasan lingkungan, mewujudkan Kampus IPB yang ramah lingkungan: zero waste, zero emission, rich in bio-and cultural-diversity, menciptakan kondisi kampus yang aman, nyaman dan kondusif bagi sistem pembelajaran sukses, serta menunjang program agro-eco-edu-tourism. Adapun  elemen – elemen yang terdapat dalam kebijakan ini adalah green transportation ( mewajibkan seluruh kendaraan beroda dua untuk parkir di satu tempat atau melakukan parkir terpusat ), green movement ( menggerakkan seluruh civitas IPB untuk menjadi orang yang peduli lingkungan), green building ( mengatur pemakaian energi di dalam ruangan atau bangunan agar tidak terlalu boros energi ), green energy ( meminimalisir pemakain energi berlebih dalam segala aspek ), green space ( menyediakan ruangan atau tempat – tempat umum yang berstandar ramah lingkungan ). Rencana implementasi dari green campus adalah sebagai berikut 2015 : Persiapan dan Sosialisasi GC2020, Green Movement (Hemat energi, plastik), Green Transportation, 2016 : Penguatan kapasitas Green Movement, 2017 : Pengelolaan limbah, 2018 : Green Energy, 2019 :  Green Building, 2020:  IPB Green Campus 2020, tetapi perencanaan green campus sebenarnya sudah di rencanakan sejak angkatan 46.
Kebijakan green campus di IPB awalnya berjalan dengan lancar atau bukan hanya sekedar ceremonial semata dan hal ini terlihat dengan 60%  mahasiswa IPB setuju dengan kebijakan ini. Akan tetapi seiiring berjalannya waktu masalah dan kontroversi tentang kebijakan ini pun mulai terlihat seperti pada kebijakan green building yang seharusnya ruangan atau gedung di IPB itu tidak boros energi dengan kata lain tidak menggunakan pendingin ruangan yang banyak contohnya itu malah pada kenyataannya sebaliknya banyak ruangan yang memakai pendingin ruangan yang sangat banyak bahkan saat tidak digunakan pendingin ruangannya masih menyala tidak sampai disitu kebijakan yang paling mengena dengan mahasiswa yaitu green transportation pun mulai menimbulkan kontroversi yang  lebih buruk yaitu pada tahun 2015 kemarin di pertigaan graha widya wisuda atau GWW semua kendaraan beroda dua dilarang melintas dan diinstruksikan untuk memarkir kendaraan terpusat hal ini menyebabkan kemarahan atau ketidak senangan dikalangan mahasiswa karena sering kali hal ini menyebabkan mahasiswa terlambat masuk kelas dan kecapaean karena harus berjalan jauh, bukan cuman mahasiswa tetapi dari perspektif satpam sendiri mereka harus bekerja lebih lama tanpa adanya kenaikan upah, dikarenakan kontroversi inilah pada akhirnya beberapa aktivis kampus dan bem km melaksanakan AKSI guna mendiskusikan kebijakan ini dan pada akhirnya kebijakan green transportation pun mulai dibenahi hingga saat ini.
Hasil gambar untuk green campus ipb
Menurut kami kebijakan green campus merupakan ide yang sangat cemerlang hanya saja penerapan/teknis nya masih perlu beberapa perbaikan, dan fasilitas serta sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan karena masih banyak fasilitas yang kurang memadai dan sumber daya manusia yang kurang peduli serta perlu adanya sosialisasi lebih tentang kebijakan ini kepada seluruh civitas di IPB.